Harta Karun Terbesar Di Dunia Yang Belum Ditemukan
Nuestra Señora de las Mercedes
Nuestra Señora de las Mercedes merupakan kapal angkatan laut Spanyol yang mengangkut 50 ribu koin, 212 di antaranya emas dan sisanya perak. Kapal tersebut ditenggelamkan oleh Inggris di lepas Pantai Selatan Portugal pada tanggal 5 Oktober 1804 selama Pertempuran Tanjung Santa Maria.
Dilansir Spain is Culture, pada tahun 2007, bangkai kapal tersebut ditemukan oleh Odyssey Marine Exploration. Mereka mengirimkan temuannya ke Amerika Serikat. Namun, pemerintah Spanyol mengklaim bahwa kapal itu merupakan bagian dari Angkatan Laut Spanyol yang artinya negara adalah pemilik sah dari emas tersebut.
Perselisihan antara kedua belah pihak berlangsung selama 5 tahun. Pengadilan memutuskan bahwa pemerintah Spanyol memang dan menjadi pemilik yang sah. Harta karun tersebut akhirnya dikirim kembali ke Spanyol dan menjadi aset budaya yang dipamerkan di Museum Angkatan Laut Spanyol dengan bantuan Museum Arkeologi Nasional Spanyol.
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
1. Tasik Guatavita Tasik Guatavita adalah tempat dimana manusia purba dari Colombia (Amerika Selatan) dulu pernah menyelimuti dirinya sendiri dengan debu emas, lalu mengayuh ke tengah tasik dan menyebarkan emas dan berlian ke dalam tasik sebagai korban kepada berhala mereka.
Tasik Guatavita sempat menimbulkan kekacauan di Amerika Utara ketika itu yang juga ikut membangun terhadap mitos El Dorado (Kota Emas). Percubaan pertama untuk mengambil emasnya dilakukan oleh Hernan Perez de Quesada pada tahun 1545.
2. Harta Karun Kapten Kidd Kapten Kidd adalah seorang kapten kapal bajak laut yang ditahan oleh Kerajaan Inggeris kerana rampasan dan pembunuhan, dan akhirnya digantung.
Takut digantung, Kapten Kidd akhirnya menanam harta karunnya dan meminta para eksekusionernya untuk memburu harta karun tersebut dan mengambilnya. Para eksekusioner tersebut sempat mendapat harta itu, tetapi Kapten Kidd tetap digantung dan dimasukkan ke dalam aspal, lalu digantung di atas Sungai Thames ketika Kerajaan Kerajaan Inggeris memberikan gaji yang lebih besar kepada eksekusioner Kapten Kidd.
Harta karun itu kini berada di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dengan sebuah peta ini yang menjadi petunjuknya:
3. Emas Montezuma Zaman dahulu, para Aztec bermaharajalela di Mexico. Mereka membina kerajaan-kerajaan yang megah, dipenuhi dengan kekayaan dan kemakmuran. Hingga akhirnya para peneroka Sepanyol datang. Kerana keunikan warna kulit para orang Sepanyol ini, orang Aztec yang tidak tahu apa-apa menyembahnya.
Namun, kerana ketamakan dari para orang Sepanyol, mereka mengambil alih istana Aztec, membunuh para raja-raja mereka termasuk Montezuma, seorang raja Aztec yang terkenal. Mereka juga melelehkan patung-patung emas milik Montezuma yang tersebar di Tenochtitlan, ibukota Aztec ketika itu.
Hingga akhirnya, masyarakat Aztec merasa mereka telah dibohongi dan memburu para orang Sepanyol keluar dari Tenochtitlan. Malangnya, kerana mereka masih terus saja rakus, para peneroka Sepanyol tersebut terus cuba membawa emas yang berjaya mereka lelehkan. Malangnya, emas yang mereka cuba bawa terlalu berat, dan Tenochtitlan dikelilingi rawa. Para orang Sepanyol tersebut akhirnya terjebak dan tidak boleh keluar. Beberapa cuba, namun mati bersama emasnya di rawa yang mengelilingi Tenochtitlan.
4. Telaga Oak Island Oak Island, sebuah pulau kecil di Nova Scotia, Kanada, adalah sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Suatu hari di tahun 1775, seorang penebang kayu Daniel McGinnis sedang berjalan di pulau tersebut untuk mencari kayu ketika ia menemukan sebuah sumur.
Sumur tersebut amat dalam, dan ia begitu yakin bahwa ada harta karun di dalamnya — logika menyatakan bahwa tidak ada orang yang tinggal disitu, untuk apa membangun sumur?
Beberapa abad kemudian, pencari harta karun mulai mencari di sumur itu, dan hingga saat ini, masih belum dapat dipastikan apakah ada emas didalamnya — atau bahkan kedalaman sumur tersebut. Sumur Oak Island tetap menjadi misteri.
5. Harta Karun NAZI Ketika perang dunia II, NAZI mempunyai sebuah rencana rahsia yang amat picik, iaitu cuba menghancurkan ekonomi Amerika dan Inggeris dengan cara membanjiri kedua-dua negara tersebut dengan mata wang palsu yang tidak berharga. Sebahagian dari rancangan ini termasuk … menghujani bandar-bandar Amerika dan Inggeris dengan wang palsu. Modal yang digunakan untuk operasi ini adalah karya-karya seni mahal dan emas rampasan dari negara Eropah lain.
Operasinya disebut Operasi Bernhard. Namun, operasi ini terpaksa gagal ketika Amerika mematikan NAZI pada 1945. Tidak mahu kehilangan modal mereka, para NAZI terpaksa membawa karya-karya seni dan emas mereka, membungkusnya ke dalam plastik dan peti besi, lalu menceburkannya ke dalam tasik Toplitz.
Tasik Toplitz ini begitu tinggi di atas pergunungan dan begitu dalam, hingga beberapa meter di bawah permukaannya, sudah tidak ada oksigen. Para pemburu harta karun juga harus melewati satu lagi: Austria. Austria adalah negara yang begitu sensitif terhadap kata “NAZI” hingga sesiapa yang mengucapkannya secara literal masuk penjara.
Mereka juga harus melawan debu bawah air, pokok-pokok tumbang yang tenggelam ke dalam tasik, dan kapal mereka terus menerus diterpa badai salju, yang menyebabkan rosaknya peralatan navigasi mereka.
Sewaktu kecil, kita kerap mendengar dongeng tentang harta karun peninggalan masa lampau. Harta karun tersebut diimajinasikan berisi koin emas, perhiasan, hingga benda-benda bernilai sejarah. Mereka umumnya terkubur dengan lokasi yang tidak diketahui, baik di daratan maupun lautan.
Ternyata, penemuan harta karun tidak hanya ada dalam dongeng semata, lho. Dalam kehidupan nyata, ada orang-orang yang berhasil menemukan harta karun. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan tak sengaja. Penasaran? Yuk, simak informasi mengenai harta karun yang pernah ditemukan bernilai fantastis di dunia.
Dilansir Duerrs, Hoxne Hoard merupakan harta karun yang diduga merupakan peninggalan masyarakat zaman Romawi akhir. Harta karun tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pensiunan petani, Eric Lawes pada tahun 1992.
Awalnya, ia sedang mencari palunya yang hilang di sekitar ladang menggunakan pendeteksi metal dari sang istri. Lawes tidak menemukan palu yang ia cari, alih-alih, ia justru menemukan harta karun. Temuan tersebut kemudian dinamakan Hoxne Hoard.
Harta karun tersebut berisi lebih dari 15 ribu keping koin, 200 item perhiasan emas, dan berbagai peralatan makan berbahan perak, seperti sendok makan dan sendok sayur. Peneliti meyakini bahwa benda-benda itu milik keluarga yang sangat kaya pada masanya. Harta karun itu ditaksir dengan harga 2,66 juta poundsterling. Kini, barang-barang tersebut dipajang di British Museum, London.
Video: Terungkap! Misteri Harta Karun Emas Soekarno
Jambi (ANTARA News) - Warga Desa Koto Baru Hiang, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, melaporkan telah menemukan brankas harta karun berisi uang kuno zaman Jepang, kata Kepala Desa Koto Baru Hiang Ahmad Nasril.
"Memang benar ada penemuan brankas kuno berisi tumpukan uang zaman Jepang di desa kami tepatnya di Koto Baru Hiang," ucap Kades Koto Baru Hiang Ahmad Nasril, di Kerinci, Jumat.
Dian mengatakan, tumpukan uang kuno diduga peninggalan zaman Jepang tersebut berada dalam brankas kuno terbuat dari besi yang sudah berkarat, ditemukan warga di dalam kantor kepala desa saat mereka melakukan rehab kantor tersebut.
"Brankas itu sebenarnya sudah lama terletak begitu saja di dalam salah satu ruangan kantor kepala desa. Namun selama ini tidak ada yang berani mengambilnya karena warga menganggap ruangan tersebut angker, apalagi ruangannya sangat gelap," terang Nasril.
Namun saat kantor tersebut akan dilakukan rehab karena kondisi kantor yang sudah tua itu mau tidak mau brankas tua terlihat jelas ruang itu termasuk salah satu yang harus diperbaiki mengingat sebagian atap ruang sudah jebol sehingga cahaya masuk ke ruangan.
"Warga yang melihat ada brankas, mencoba masuk dan mengambil brankas tersebut. Setelah brankas dibuka ternyata berisi tumpukan uang zaman Jepang dan beberapa berkas yang tulisannya masih menggunakan ejaan bahasa Indonesia lama," papar Kades.
Namun sayangnya, saat ditemukan kondisi uang dan berkas tersebut sudah dalam keadaan rusak dimakan usia. Apalagi brankas tersebut sudah tersiram air hujan karena atap yang jebol.
Dikatakan Kades, saat ini uang kuno temuan warga tersebut untuk sementara waktu disimpan di rumah untuk selanjutnya dilaporkan kepada Pemkab Kerinci untuk disimpan lebih lanjut.
Lebih jauh dia juga memaparkan, bukti kuat kalau uang tersebut adalah peninggalan masa pendudukan penjajahan Jepang di Indonesia adalah ditemukannya beberapa data tertulis tentang tahun keberadaan uang tersebut.
"Pada uang kuno yang ditemukan tersebut terdapat tulisan `De Japansch Regeering Betaalt Toonder Half Gulden`. Sementara Pada uang itu tidak dicantumkan tahun pencetakannya," ungkapnya.
Sementara pada berkas-berkas yang masih terbaca, ditemukan berita acara tentang pembayaran iuran pajak ternak yang berbunyi `Maklumat Residen Sumatera Barat, 1 Djuli 1947, no: 17/1947 tentang pajak ternak`.
"Berkas ini membuktikan betapa patuhnya warga Kerinci pada zaman dulu membayar pajak, meskipun itu kepada pemerintaah penjajah," kata Nasril.
Karena itulah uang kuno dan berkas itu diduga kuat merupakan peninggalan zaman penjajahan Jepang atau Belanda mengingat pada tahun itu adalah masa-masa transisi antara pemerintahan Jepang ke RI dan awal kembali bercokolnya Belanda yang kembali ingin menjajah RI, apalagi mengingat gedung tempat ditemukannya brankas adalah bangunan tua peninggalan zaman penjajahan dulu.
"Setelah terakhir kali sempat dipakai oleh Belanda, gedung tersebut sempat menjadi kantor `kemendapoan` yakni sistem pemerintahan berdasarkan adat di Kerinci dan akhirnya sekarang dijadikan kantor Kepala Desa Koto Baru Hiang," katanya.
Namun lebih jauh, Nasril menyayangkan dirinya tidak bisa menghitung berapa jumlah total uang kuno yang tersimpan dalam brankas tersebut karena kondisinya yang sudah tidak bisa dihitung karena kerusakan berat.
"Tidak bisa kita hitung karena kondisi uangnya yang umumnya terbuat dari kertas itu telah rusak dan yang tersisa utuh sangat rentan sobek karena kondisi kertasnya yang sudah tidak lagi kuat. Yang jelas ini adalah temuan yang luar biasa jika kita kaitkan dengan momentum HUT RI yang sebentar lagi kita rayakan, ini bukti jejak sejarah perjuangan rakyat di Kerinci semasa melawan penjajah dulu," tegasnya.
Editor: Ella Syafputri Copyright © ANTARA 2011
Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan harta karun selalu penuh misteri dan biasanya ditemukan sengaja. Hal ini terjadi pada harta karun peninggalan masa pendudukan Jepang di Indonesia yang hanya 3,5 tahun.
Beberapa catatan literatur mengungkapkan saat Jepang meninggalkan Indonesia, para tentara mereka banyak meninggalkan benda-benda berharga, ada yang akhirnya ditemukan tak sengaja atau bahkan masih misterius.
Kapten Hiroshi Nakamura, disebut Ben Anderson dalam Revoloesi Pemoeda (1988:88) sebagai perwira di bagian perencanaan markas tentara Jepang di Jakarta yang pada 1945, ketika keadaan tidak jelas, telah melakukan penggarongan dari sebuah badan milik negara. Kala itu kondisi Indonesia sedang kacau. Perampokan itu terjadi ketika fokus orang Indonesia terpaku pada Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, hingga aksi Nakamura dkk tidak terendus kebanyakan orang Indonesia.
Harta karun Nakamura itu, menurut catatan koran De locomotief (01-08-1948) bersumber dari sebuah pegadaian di Jakarta. Nilai hasil rampokan emas Nakamura itu diperkirakan mencapai 10 hingga 80 juta gulden. Terkait perampokan itu, Musa Dahlan dalam Rampok (2012) menyebut Nakamura memperalat dua orang serdadu Jepang dan seorang supir asli Indonesia, dengan mobil sebuah truk, ketiganya tidak tahu bahwa mereka terlibat perampokan.
pegadaian di Kramat Jakarta itu emas 960 kg disikat Kapten Nakamura. Emas-emas itu dibawa ke rumah dinas Kapten Nakamura. Carla Wolff yang serumah dan telah memberi dua anak untuk Nakamura itu, disebut Dahlan, ikut mengutil lalu menghambur-hamburkan sebagian hasil jarahan Nakamura itu.
"Saya lebih kaya dari Ratu, saya akan tidur di ranjang emas dan tamu saya akan makan dari piring emas," ujar Carla Wolff ketika menikmati emas-emas jarahan Nakamura itu. Nakamura kemudian menyembunyikan sebagian besar harta karun yang sudah tidak utuh lagi itu, karena sebagian kecil terkutil gundiknya itu. Ada yang menyebut Nakamura lalu menguburkan emas-emasnya itu di daerah Menteng.
Bukan pihak Indonesia yang membongkar dan mengadili skandal emas Nakamura itu, karena RI terdesak ke Yogyakarta, tapi pemerintah Belanda yang menduduki Jakarta dan sekitarnya. Kapten Nakamura dan Carla Wolff kemudian diseret ke pengadilan setahun kemudian. Kemudian Kapten Morton dari tentara Inggris dan Kolonel Nomura juga diseret ke pengadilan.
Menurut Nomura, setelah memegang emas-emas itu dibawa ke Gunseikanbu, yang merupakan kantor panglima tertinggi Jepang di Jakarta. Dalam pengadilan Nomura menyatakan bahwa emas-emas tersebut adalah "milik nasional Jepang" karena merupakan hasil rampasan mereka dari pemiliknya adalah orang Tionghoa.
Kapten Morton diseret ke pengadilan karena telah membeli 20 kilogram emas hasil jarahan Nakamura itu. Namun, dengan cepat kemudian Kapten Morton dibebaskan. Di bulan Agustus 1946, Carla Wolff dipenjara selama 8 bulan dan belakangan dipekerjakan badan intel Belanda. Kapten Nakamura dapat hukuman berat karena perampokannya, masa penahanannya lebih lama daripada kebanyakan tentara Jepang di Indonesia. Sementara itu Kolonel Nomura yang memerintahkan Nakamura mengambil emas itu dari pegadaian juga mendapat hukuman berat.
Hasil jarahan yang diterimakan ke pihak berwenang pada 1946 hanya bernilai sekitar 1 juta gulden saja. Ada yang percaya, hasil rampokan itu lebih banyak dari yang diakui pelaku di pengadilan. Hingga muncul isu bahwa sebagian harta Nakamura masih tersimpan di sebuah tempat yang dirahasiakan.
Harta Karun Jepang di Bogor
Pada 1946 daerah Cigombong, dekat perbatasan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat pernah ditemukan kiloan emas peninggalan Jepang. Operasi sapu bekas lokasi pendudukan Jepang di wilayah dipimpin oleh Perwira tertinggi yang menjadi komandan brigade TNI di sana adalah Letnan Kolonel (Letkol) Alex Evert Kawilawang.
"Kepada kami pernah diserahkan sebuah peti yang mulanya kami kira obat-obatan. Petinya besar sekali. Waktu dibuka ternyata isinya kondom," aku Kolonel Alex Evert Kawilawang dalam AE Kawilarang Untung Sang Merah Putih (1988:86).
Bersama penduduk lokal sekitar Cigombong kemudian tentara menggali-gali lahan di sekitar bekas lokasi tentara Jepang, berharap mendapatkan senjata untuk melawan tentara Belanda, beberapa kali mereka menemukan bom yang meledak.
"Eh kemudian Sersan Mayor Sidik bersama beberapa anggota polisi tentara dan rakyat menemukan sebuah guci besar. Setelah guci itu dibuka, mereka menemukan kaus kaki yang berisikan barang keras. Kaos kaki itu mereka buka satu persatu. Mereka kaget melihat isinya emas permata dan berlian yang sudah dicongkel-congkel gemerlapan," aku haji Priyatna Abdurrasyid: Dari Cilampani ke New York (2001:102).
Bukannya dibawa ke penadah, setelah membungkusnya kembali ke dalam guci, Sidik dkk melaporkannya ke Letnan Godjali. Si letnan juga tidak kalah jujurnya dengan Sidik dkk, si letnan malah melaporkannya langsung ke Letkol Kawilarang, yang bermarkas di Cicurug. Ketika barang itu berada di markas pasukan Kawilarang, beberapa orang tampak bernafsu kepada harta karun itu. Kawilarang yang kesal lalu ambil dua peti granat.
"Bapak-bapak mau berjuang lagi? ini untuk berjuang," kata Kawilarang kepada mereka sambil menyerahkan dua peti granat. Ketika orang yang bernafsu pada harta karun itu masih terlihat penasaran, Kawilarang sekali lagi bicara, "Ini untuk berjuang." Berharap agar orang yang bernafsu itu cepat pergi.
Kawilarang juga tidak berniat memilikinya, dia sempat menulis surat kepada Residen Bogor Moerdjani mengenai harta dalam guci itu. Menurut Kawilarang harta itu seharusnya berada menjadi urusan pejabat kementerian dalam negeri seperti Residen yang ada di Bogor. Residen bukannya menerima dan malah bilang kepada Kawilarang, "O, jangan kepada saya. Kirimkan saja kepada Kementerian Dalam Negeri." Maksudnya kepada pejabat tinggi kementerian dalam negeri di pusat.
Demi keamanan harta itu, Kawilarang segera memerintahkan kepada Letnan Godjali (dengan ditemani beberapa tentara muda) untuk menyerahkan harta penemuan Sidik dkk itu ke pemerintah pusat RI yang berada di Yogyakarta. Emas dan berlian itu sampai ke Yogyakarta dalam keadaan utuh. Di Yogyakarta emas itu diserahkan kepada kepada Mr Sumarman, Sekretaris Kementerian Dalam Negeri.
Nilai emas itu, menurut majalah Ekspres (29/09/1972), hampir mencapai Rp 6 miliar. Detilnya, harta karun itu berupa 7 kg emas dan 4 kg berlian, yang asalnya dari Perkebunan Pondok Gede, Bogor.
Berdasar laporan dari tim yang menyerahkan harta karun itu ke Yogyakarta, harta karun itu lalu diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta. Direktur BNI-46 kala itu adalah Raden Mas Margono Djojohadikusumo, kakek dari Menteri Pertahanan RI saat ini.
Setelah puluhan tahun berlalu, ada sekitar 15 orang yang mengaku sebagai penemu emas dan berlian itu mendatangi Menko Polkam era orde baru. Sersan Mayor Sidik, menurut Priyatna juga menanyakan kemungkinan adanya hadiah atas penemuan emas dan berlian itu. Sidik tak mendapat apa-apa atas penemuannya.
Naskah ini merupakan kumpulan dari naskah CNBC Insight, lengkapnya di sini.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Terungkap! Misteri Harta Karun Emas Soekarno
China menemukan deposit emas terbesar di dunia bisa menghasilkan lebih dari 1.000 ton emas. FOTO/iStock Photo
menemukan deposit emas terbesar di dunia, yang diperkirakan bernilai lebih dari USD80 miliar atau setara Rp1.300 triliun. Berdasarkan laporan Badan Geologi Hunan, ladang emas yang ditemukan di Wangu, China bisa menghasilkan lebih dari 1.000 ton emas.
Departemen geologi China itu mengumumkan penemuan 40 urat emas, yang merupakan celah-celah panjang dan sempit pada bebatuan yang berisi logam, di kedalaman sekitar 1 mil di daerah Pingjiang, Provinsi Hunan. Batuan-batuan ini saja ditaksir memiliki 300 ton emas dan mungkin ada lebih banyak cadangan di lapisan yang lebih dalam, kata para ahli geologi.
"Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas," kata Chen Rulin, seorang ahli geologi dan pencari bijih di biro tersebut dilansir dari The Independent, Kamis (5/12/2024).
Pengeboran uji coba di dekat daerah pinggiran situs menemukan lebih banyak emas, yang menunjukkan bahwa deposit tersebut bisa jadi lebih besar. Secara keseluruhan, mungkin ada lebih dari 1.000 metrik ton logam mulia di lokasi tersebut dengan harga saat ini akan menghasilkan lebih dari USD83 miliar.
Harga emas global naik setelah penemuan ini diumumkan, tetapi lintasan jangka panjangnya masih belum pasti karena ketegangan geopolitik di seluruh dunia. Permintaan logam mulia ini telah meningkat di China di tengah ketidakpastian global. Penemuan terbaru ini, menurut Institut Geologi Provinsi Hunan, dapat menjadi signifikan dalam membantu menjaga keamanan sumber daya di China.
Ladang emas Wangu adalah salah satu pusat pertambangan paling penting di China dan negara ini telah menginvestasikan hampir 100 juta yuan untuk eksplorasi mineral di daerah tersebut.
China memproduksi sekitar sepersepuluh dari emas dunia pada 2023. Negara ini adalah pemimpin global dalam bidang pertambangan, mendominasi produksi logam mulia yang digunakan untuk membuat baterai dan barang elektronik generasi baru. Negara ini juga memimpin dunia dalam ekspor teknologi pertambangan, mengembangkan cara-cara baru untuk mengurangi emisi karbon.
Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam, beberapa barang paling berharga di dunia belum menghilang tanpa jejak. Hal ini tentu masih menjadi misteri dan terus dicari karena memiliki nilai yang sangat fantastis.
Terkadang sejumlah harta karun ini berhasil ditemukan kembali, namun sebagian lainnya hingga saat ini masih hilang dan menjadi perburuan. Lantas apa sajakah itu? Berikut paparannya mengutip Live Science:
1. Emas NaziMenjelang akhir Perang Dunia II, pasukan Nazi yang dipimpin oleh perwira SS Ernst Kaltenbrunner menenggelamkan sejumlah besar emas ke Danau Toplitz di Austria agar tidak ditangkap oleh pasukan Sekutu yang menyerang. Sejak saat itu, banyak pencarian telah dilakukan, tetapi sejauh ini belum ada emas yang berhasil ditemukan.
Masih ada kemungkinan bahwa cerita itu hanyalah fiksi dan kenyataannya tidak ada emas yang ditenggelamkan ke dalam danau. Namun, beberapa peneliti mencatat bahwa danau tersebut memang memiliki visibilitas atau jarak padang yang buruk dan ada banyak kayu besar serta puing-puing yang membuat upaya untuk menemukan emas menjadi sulit dan berbahaya. Bahkan beberapa penyelam tewas saat mencoba mencari emas di perairan danau tersebut.
2. Ruang AmberRuang Amber dibangun di Istana Catherine pada abad ke-18 di Tsarskoe Selo, dekat St. Petersburg. Ruangan itu berisi mosaik, cermin, dan ukiran berlapis emas, bersama dengan panel yang terbuat dari sekitar 450 kilogram amber.
Tsarskoe Selo ditangkap oleh Jerman pada tahun 1941 selama Perang Dunia II yang kemudian panel amber dan karya seni miliknya di ruangan itu dibongkar dan dibawa ke Jerman. Meski dikatakan sudah dibawa ke Jerman, namun hingga saat ini harta-harta tersebut belum pernah terlihat kembali sejak saat itu.
3. Keranjang Kerajaan PolandiaPada tahun 1800, Putri Polandia Izabela Czartoryska menciptakan "peti kerajaan", yang merupakan kumpulan artefak dari keluarga kerajaan yang pernah memerintah negara tersebut. Artefak ini termasuk perhiasan yang dikenakan oleh raja-raja Polandia, karya seni dan kenang-kenangan lainnya.
Polandia pernah dijajah pada tahun 1795, kemudian wilayahnya dibagi ke berbagai kekuatan lain. Peti kerajaan pada akhirnya menjadi korban kelompok penyerbu lain - peti itu disita oleh Nazi Jerman setelah menginvasi Polandia pada September 1939. Isi peti itu sampai sekarang masih hilang.
4. Mural Leonardo da VinciPada 1505, Leonardo da Vinci melukis mural yang menggambarkan kemenangan Liga Italia pada 1440 (dipimpin oleh Florence) atas Milan dalam Pertempuran Anghiari. Lukisan dinding, yang dibuat di Palazzo Vecchio (balai kota di Florence), menghilang pada tahun 1563, ketika aula itu direnovasi oleh pelukis dan arsitek Giorgio Vasari.
Pada 2012, tim ahli seni mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bukti bahwa mural itu tidak dihancurkan dan bahwa Vasari hanya melukis muralnya sendiri di atas karya da Vinci.
Tim telah melakukan tes ilmiah di mural selama bertahun-tahun dan telah menerbitkan beberapa studi mereka, termasuk studi radar yang diterbitkan di jurnal NDT & E International pada tahun 2005.
5. Harta Karun UskupPada tahun 1357, sebuah kapal bernama São Vicente berlayar dari Lisbon di Portugal ke Avignon di Prancis. Kapal tersebut membawa harta yang diperoleh oleh Thibaud de Castillon, seorang uskup Lisbon yang baru saja meninggal.
Diketahui bahwa harta karun itu termasuk emas, perak, cincin, permadani, permata, piring halus dan bahkan altar portabel. Namun saat berlayar di dekat kota Cartagena, São Vicente diserang oleh dua kapal bajak laut bersenjata lengkap, yang awaknya menyita harta karun itu.
Satu kapal bajak laut, yang dikomandoi oleh seorang pria bernama Antonio Botafoc kemudian ditangkap. Namun, kapal bajak laut lainnya, yang dikomandoi oleh Martin Yanes tampaknya berhasil lolos. Apa yang terjadi pada Yanes, kru bajak lautnya, dan harta yang dicuri tidak diketahui sampai sekarang.
6. Berlian FlorentineBerlian Florentine memiliki berat 137 karat dan berwarna kuning. Berlian ini diperkirakan berasal dari India sebelum masuk Eropa pada akhir abad ke-15.Cerita mengenai bagaimana dan kapan pastinya berlian itu masuk Eropa masih menjadi perdebatan. Cerita terakhir mengenai berlian ini juga memiliki banyak versi.
Ada cerita yang mengatakan bahwa Charles the Bold yang merupakan Duke of Burgundy pada rentang tahun 1467-1477 memotong berlian tersebut menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Karena terlalu terpukau dengan Berlian Florentine, ia dikatakan membawanya saat berperang dan terbunuh saat sedang membawanya.
Menurut ahli sejarah, Gordon Brook- Shepherd dalam buku "Uncrown Emperor: The Life and Times of Otto Von Habsburg" pimpinan terakhir kerajaan Austria-Hungaria, Charles I membawa berlian itu ke Swiss dan menyimpannya di bank setelah Perang Dunia I.
Seorang pengacara asal Austria, Bruno Steiner, dipercaya untuk membantu menjual berlian itu dan permata kerajaan lainnya. Setelah itu, tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai keberadaan berlian Florentine.
7. Permata Mahkota IrlandiaPermata mahkota Irlandia dicuri pada tahun 1907 dari Kastil Dublin. Permata itu disimpan di dalam sebuah perpustakaan, dan keamanan yang lemah dituding menjadi penyebab terjadinya pencurian.
Permata ini terdiri dari bintang permata Ordo St. Patrick dan bros berlian dengan kalung emas milik Mahkota, menurut penjelasan Tomás O'Riordan, seorang sejarawan dan manajer proyek di University College Cork.
Ordo St. Patrick dibuat pada tahun 1783 dan merupakan penghargaan bagi mereka yang memegang jabatan tinggi di Irlandia. Permata ini dibuat dari 394 batu yang diambil dari perhiasan Ratu Charlotte dan lencana Order of the Bath atau tanda kehormatan di Britania yang saat itu menguasai Irlandia.
Permata itu juga mengandung rupee dari seorang kaisar Kerajaan Mogul dan kemungkinan juga menyimpan batu-batu berharga dari seorang sultan Turki.Pelaku pencurian dan apa yang terjadi pada permata itu masih menjadi misteri sampai sekarang.
Saksikan video di bawah ini:
Sumber Litium yang Berharga bagi AS
Saat ini, Amerika Serikat (AS) sedang berada di ambang demam lithium. Permintaan material tersebut semakin meroket, mendorong ahli geologi untuk segera menemukan sumber lithium yang berharga ini.
Maka dari itu, penemuan sumber litium di air limbah dari industri fracking gas yang terbaru itu, menjadi sangat berharga bagi AS.
Lithium yang belum dieksploitasi ini, dapat memenuhi hampir setengah kebutuhan litium di AS. Meski begitu, AS masih harus mengimpor dari negara lain untuk memenuhi seluruh kebutuhan litium di negaranya.
Harta Karun Panagyurishte
Harta karun emas Panagyurishte ini merupakan harta karun Thracia paling mewah, ditemukan pada tahun 1949, oleh tiga bersaudara di Bulgaria tengah. Terdiri dari sembilan bejana emas, termasuk phiale, amphora, dan tujuh rhyton, harta karun tersebut memiliki berat total lebih dari tiga belas pon dan dibuat dari emas 23 karat.
Berasal dari abad ke-4 hingga ke-3 SM, harta karun tersebut diyakini berfungsi sebagai perangkat upacara kerajaan, kemungkinan untuk Raja Thracia. Dipajang di berbagai museum di seluruh dunia, ini merupakan artifak budaya yang menonjol. Artifak ini juga menjadi koleksi seni utama Thracia di Museum Sejarah Nasinal di Sofia, Bulgaria.
Batangan emas Pepita Canaa yang mengesankan ditemukan di Serra Pelada Brazil pada 1983. Harta karun emas ini memiliki berat 65 kilogram dan sekarang dipajang di Museum Brasilia. Pepita Canaa sempat menjadi kontroversi karena ukurannya lebih besar saat pertama ditemukan. Tetapi hancur berkeping-keping selama masa pemulihan. Meskipun demikian, bongkahan ini tetap menjadi bongkahan terbesar di dunia.
Pada tahun 1978, para tim arkeologi Soviet-Afghanistan yang dipimpin oleh arkeolog Rusia Viktor Sarianidi, melakukan penggalian di Tillya Tepe, yang diterjemahkan menjadi “Bukit Emas” dalam bahasa Persia.
Penggalian tersebut menemukan 20.600 item, termasuk koin, emas, perak, gading, dan batu mulia. Artifak ini berasal dari tahun 100 SM dan 100 M, meliputi kalung, ikat pinggang, medali, dan bahkan mahkota.
Dikenal dengan nama Tangan Iman, bongkahan emas ini berbentuk sangat khas dengan berat 28 kilogram. Emas ini ditemukan oleh pemburu emas Kevin Hillier pada 1980 di Wedderburn, Victoria, Australia. Saat ini, Tangan Iman ini tetap menjadi salah satu bongkahan emas paling besar yang pernah ada.
Pengambilan Litium Dianggap Merusak Alam
Satu hal yang disorot kini adalah penemuan sumber litium yang tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun, solusi tersebut begitu rumit melihat lokasi penemuan litium baru-baru ini di Pennsylvania.
Karena lokasinya, Pennsylvania juga menjadi negara bagian terdepan dalam aktivitas fracking yang kontroversial, yang telah memicu banyak masalah lingkungan dan kesehatan.
"Air limbah dari minyak dan gas merupakan masalah yang tengah berkembang. Kini, limbah tersebut hanya diolah dan diinjeksi ulang seminimal mungkin," ujar Mackey.
Menurut peneliti, masih ada cara lain untuk memanfaatkan limbah dengan baik. Praktik pengukuran cadangan litium dalam air limbah fracking masih berpotensi membuat litium yang berharga menjadi sia-sia.
Penelitian Mackey dan rekan-rekannya, sebenarnya hanya menunjukkan bahwa wilayah Marcellus Shale masih memiliki kapasitas untuk memberikan hasil litium yang signifikan pada masa mendatang.
Meskipun terdengar begitu menjanjikan, dampak lingkungan dari ekstraksi litium dari air limbah fracking belum diteliti dan air limbah ini hanya akan tersedia apabila aktivitas fracking terus dilakukan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah. Salah satunya yang berasal dari sumber energi panas bumi.
Koordinator Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Panas Bumi EBTKE Kementerian ESDM, Roni Chandra Harahap membeberkan bahwa potensi energi panas bumi yang dimiliki Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan proyeksi mencapai 23 Giga Watt (GW).
Menurut dia, potensi besar ini tersebar di seluruh Indonesia, menyusul keberadaan 127 gunung api aktif yang menyimpan cadangan energi panas bumi yang sangat melimpah.
"Itulah adilnya Tuhan dibalik itu semua dianugerahkan sumber energi begitu besar dan kalau bicara Panas Bumi, potensi kita ini yang terbesar di dunia angkanya 23 GW setara listrik ini luar biasa besar di dunia," kata dia dalam diskusi Implementasi Komitmen Penggunaan Produk Pipa Baja Seamless Dalam Negeri, Rabu (6/11/2024).
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki komitmen kuat untuk mencapai net zero emission pada 2060 atau bahkan lebih cepat. Untuk mencapai target ini, Indonesia akan memanfaatkan sumber energi terbarukan (EBT), terutama energi panas bumi.
"Artinya kita akan menggunakan sebagian besar sumber energi kita dari sumber EBT dan Geothermal salah satunya," kata dia.
Roni menilai bahwa besarnya potensi ini membuat Indonesia layak disebut sebagai Timur Tengahnya energi panas bumi. Mengingat paradigma yang dulu identik dengan minyak dan gas bumi di Timur Tengah kini dapat dialihkan ke energi panas bumi di Indonesia.
"Karena lazimnya paradigma di bawa ke timur tengah jadi pas bicara timur tengah yang dipikirkan oil and gas. Nah geothermal ini Indonesia timur tengahnya geothermal. Begitu besarnya potensi ini maka kita akan kembangkan 23 GW tadi planning kita setidaknya 22 GW," katanya.
Saksikan video di bawah ini:
The Saddle Ridge Hoard
The Guardian melansir bahwa sepasang suami istri asal California menemukan harta karun dalam sebuah wadah kaleng yang berkarat saat mereka berjalan-jalan dengan anjing peliharaannya. Harta karun tersebut berisi 1.427 koin emas yang berasal dari tahun 1847 hingga 1894 yang kemudian dinamakan The Saddle Ridge Hoard.
Total nilai The Saddle Ridge Hoard begitu fantastis, yakni mencapai 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp142,5 miliar. Harta karun yang ditemukan pada tahun 2013 di Sierra Nevada, California ini merupakan penemuan terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat.
Dilansir BBC, pada Februari 2015, seorang penyelam bernama Zvika Fayer tanpa sengaja menemukan tumpukan koin yang terbuat dari emas 24 karat dengan kadar hampir 95 persen di laut pelabuhan kuno Israel Caesarea. Tempat tersebut merupakan situs arkeologi bawah laut yang dipenuhi dengan artefak kuno.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Zvika Fayer melaporkan penemuan tersebut kepada Otoritas Barang Antik Israel. Mereka melakukan penyelaman kembali dan mengumpulkan lebih dari 2 ribu koin emas dan benda-benda sejarah lainnya. Koin-koin tersebut bertulisan Arab yang berasal dari kekhalifahan Fatimiyah, sebuah kerajaan agama Syiah Arab yang ada dari abad ke-10 hingga ke-12 M.
San Jose Galleon merupakan kapal perang Spanyol yang karam di wilayah Cartagena, Kolombia pada tahun 1708. Kapal tersebut mengangkut emas, perak, dan batu emerald dengan total nilai sekitar 17 miliar dolar AS.
Sea Search Armada (SSA), sekelompok investor dari Amerika Serikat mengklaim telah menemukan bangkai kapal San Jose pada tahun 1981 dan bersedia memberitahu lokasinya jika Kolombia setuju untuk memberikan 35 persen harta karun kepada mereka. Parlemen Kolombia segera mengambil tindakan dan mengumumkan bahwa SSA hanya akan diberikan 5 persen dari total temuan sebagai biaya penemu.
Perselisihan antara SSA dan Kolombia ini akhirnya diselesaikan pada tahun 2011. Mahkamah Agung memutuskan bahwa Kolombia memegang hak atas barang-barang harta karun yang dianggap sebagai warisan budaya nasional dan SSA akan mendapatkan 50 persen dari setiap barang lainnya dari harta karun tersebut.
CNN melansir bahwa para peneliti menggunakan kendaraan bawah air tak berawak yang disebut REMUS 6000 untuk berburu bangkai kapal San Jose. Pada tahun 2015, akhirnya bangkai kapal berisi harta karun fantastis ditemukan. Namun rincian penemuan itu dirahasiakan hingga saat ini.
Kapal emas Amerika
SS Amerika Tengah merupakan sebuah kapal yang mengangkut 13.600 kilogram emas, tapi tenggelam pada tahun 1857. Pada tahun 1988, lokasi bangkai kapal namun hanya 5 persen bagian dari bangkai kapal yang dapat digali.
Pada tahun 2014, Odyssey Marine Exploration, sebuah perusahaan Amerika yang bergerak di bidang penyelamatan bangkai kapal mulai menyusuri kembali area tersebut. Akhirnya, emas dan perak dari kapal karam ditemukan. Perkiraan nilai seluruh harta karun tersebut adalah sekitar 100 sampai 150 juta dolar Amerika.
Dilansir CNBC, 3.100 koin emas, 45 batangan emas, dan lebih dari 36 kilogram emas yang ditemukan dari puing-puing kapal uap tersebut. Benda-benda tersebut kini disimpan di laboratorium darurat selatan Los Angeles.
Menemukan harta karun merupakan impian banyak orang ataupun kelompok tertentu yang secara khusus mencarinya. Namun alangkah bijaknya jika penemuan tersebut dilaporkan kepada otoritas terkait agar diserahkan atau dibeli berdasarkan peraturan yang ada. Dengan begitu, temuan tersebut bisa diteliti oleh ahli dan dijadikan aset warisan budaya bangsa dan dunia.
Baca Juga: Belum Ditemukan, 5 Harta Karun Berharga ini Hilang Secara Misterius
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
BAYANGKAN anda sedang berjalan di dalam hutan dan terjumpa sebuah peti berisi kepingan syiling emas. Tentu seronok, bukan? Hakikatnya, terdapat banyak harta karun yang sebenarnya tersembunyi di sekeliling kita dan hanya menunggu masa untuk dijumpai. Artikel ini menyenaraikan 10 harta karun yang boleh anda cari, jika anda mempunyai banyak masa dan tenaga!
1. Harta Karun Forrest Fenn
Selepas didiagnosa dengan kanser ginjal, Fenn membuat keputusan untuk menyembunyikan sebuah peti berisi barangan berharga miliknya di pergunungan Rocky Mountains selepas kematiannya. Menurut teman rapat Fenn, dalam peti itu terdapat syiling emas, barang kemas dan artifak-artifak bersejarah daripada Amerika Selatan.
Beberapa siri ekskavasi telah dijalankan di kawasan harta karun itu mungkin ditanam, namun masih belum dijumpai sehingga hari ini.
2. Emas Di Tasik Toplitz
Semasa kemuncak Perang Dunia Kedua, askar Nazi Jerman telah menenggelamkan beberapa buah peti ke dalam Tasik Toplitz di Austria. Pakar sejarah telah menemui kembali beberapa peti itu, namun hampa apabila di dalamnya cuma berisi matawang palsu bernilai jutaan dolar. Bagaimanapun, ramai yang percaya bahawa pihak Nazi turut menyembunyikan emas dan batu permata sebenar di dalam tasik tersebut.
3. Pungguk Emas Di Perancis
Pada tahun 1993, seorang pereka pencarian harta karun terkenal Regis Hauser telah menyembunyikan patung emas berbentuk burung hantu di sekitar kawasan sebuah rumah agam yang terletak di desa Perancis. Beliau menawarkan hadiah lumayan bernilai 1 juta francs kepada sesiapa yang berjaya menemuinya. Hauser juga telah memberikan 11 petunjuk kepada sesiapa yang cuba mencari patung itu.
Bagaimanapun, teka-teki lokasi sebenar pungguk emas itu masih membingungkan ramai pencari dan kekal sebagai misteri sehinggalah kematian Hauser pada tahun 2009. Setelah 22 tahun, patung tersebut masih belum dapat dijumpai walaupun telah ada pihak yang mengali hampir dengan tempat sebenar patung itu ditanam.
4. Lubuk Emas Tasik Guatavita
Setiap tahun, ketua-ketua puak di Bogota akan menjalankan upacara mencampakkan emas ke dalam tasik ini untuk mendapatkan keberkatan daripada dewata. Ini kerana, Tasik Guatavita sememangnya kaya dengan logam emas sejak dahulu lagi dan menjadi penarik utama penjajah Sepanyol. Malah, ramai yang percaya bahawa Tasik Guatavita merupakan lokasi bandar emas lagenda El Dorado.
Oleh kerana kekayaannya, penjajah Sepanyol pernah cuba untuk mengalirkan isipadu tasik itu keluar bagi mendapatkan kandungan emas dengan mudah dan cepat, namun cubaan itu gagal.
5. Kawah Duit Pulau Oak
Nun di daerah maritim Kanada, Nova Scotia, tersembunyi harta karun yang menjadi rebutan ribuan pencari sejak ratusan tahun lalu. Harta karun itu dikatakan berada di dalam sebuah kawah yang pada awalnya dijumpai oleh seorang pengembara bernama Daniel McGinnis pada tahun 1795. Sejak itu, banyak misi ekskavasi telah dijalankan di kawasan itu. Hasil pencarian itu menemui tempurung kelapa (yang dianggap pelik kerana pokok kelapa hanya tumbuh dalam iklim tropika) dan sebuah bongkah batu bertulis dengan huruf-huruf asing.
Setakat ini, beberapa pencari telah berjaya menemui sedikit serpihan emas dan barangan berharga lain.
6. Harta Tamadun Inca di Lima
Setelah berjaya menggulingkan tamadun Inca, penjajah Sepanyol seterusnya menawan pusat pemerintahan puak tersebut dan merampas segala barangan berharga dan emas milik maharajanya. Kebanyakan harta karun itu disimpan oleh Sepanyol sehingga tahun 1820, sehinggalah satu gerakan revolusi di Lima memaksa pihak penjajah untuk berundur.
Pegawai British, William Thompson, ditugaskan untuk menyimpan harta karun tersebut, Namun, Thompson dan askar-askar British telah bertindak untuk membunuh pengawal Sepanyol dan menanam harta membukit itu di Kepulauan Cocos, Costa Rica. Sehingga kini, lokasi tepat harta karun itu disembunyikan masih belum diketahui.  Harta karun itu hari ini dianggarkan bernilai kira-kira USD200juta.
7. Kapal Sarat Emas Dari San Miguel
Penjajah Sepanyol sememangnya tiada rezeki dengan emas. Pada tahun 1712, Sepanyol berjaya mendapatkan 11 kapal sendat berisi emas, perak dan permata daripada San Miguel, Havana, Cuba. Nilai harta itu hari ini dianggarkan bernilai USD2 billion. Bagi mengelakkan ribut taufan yang menghampiri pelabuhan itu, kapal-kapal Sepanyol diarahkan untuk meninggalkan Cuba secepat mungkin. Namun, kesemua kapal-kapal tersebut karam akibat dipukul ombak kuat semasa dalam perjalanan ke Sepanyol.
Para penyelidik telah menemui 7 daripada 11 kapal-kapal karam ini di kawasan pantai Florida, Amerika Syarikat, tetapi di dalamnya cuma terkandung sedikit sahaja harta karun.
8. Harta Karun Black Beard
Lanun terkenal, Blackbeard, telah merompak kapal-kapal pedagang di lautan selama bertahun-tahun lamanya dan dalam salah satu rompakannya, Blackbeard telah menemui sejumlah syiling emas yang banyak. Peliknya, sebahagian besar wang rompakan milik Blackbeard ini masih belum dibelanjakan.
Blackbeard mati setelah kapal itu karam dan bangkai kapalnya telah pun dijumpai di Beaufort, North Carolina, Amerika Syarikat, beberapa tahun lalu. Namun, harta-harta yang terkandung di dalam kapal tersebut masih belum ditemui.
Ramai percaya, harta lanun itu masih ada di luar sana.
9. Kekayaan Tersembunyi Dutch Schultz
Dutch Schultz merupakan seorang hartawan yang mendapatkan kekayaannya hasil jenayah terancang seperti penipuan dan sindiket wang haram. Oleh kerana aktiviti jenayahnya, Dutch Schultz terpakasa menyembunyikan sebahagian besar hartanya di pergunungan Catskill. Sehingga hari ini, harta milik ketua gangster ini masih belum ditemui.
10. Emas Leon Trabuco
Jutawan Mexico ini yakin bahawa beliau dapat mengaut keuntungan berlipat ganda daripada situasi ekonomi merundum di Amerika Syarikat pada tahun 1930-an dengan menjual jongkong emas yang dibelinya. Dalam tempoh 3 bulan sahaja, Trabuco dan rakan niaganya telah membeli lebih 16 tan emas untuk diseludup ke AS.
Malangnya, sebuah akta yang digubal pada tahun 1934 mengharamkan pemilikan emas secara persendirian. Kegagalan perniagaan Trabuco ini amat mengecewakannya dan lokasi sebenar tempat penyimpanan jongkong emas tersebut dibawa ke liang lahad. – MYNEWSHUB.CC
Peti mati Raja Tutankhamun memiliki berat sekira 125 kilogram, dengan mahkota topeng emas ikonik. (Foto: Greek Reporter)
- Harta karun emas menjadi salah satu simbol kekayaan dan keindahan yang abadi, telah dikaitkan erat dengan penemuan-penemuan luar biasa sepanjang sejarah manusia.
Perburuan emas pun tidak hanya terbatas kepada arkeolog saja, tapi juga masyarakat awam dalam kesehariannya telah menemukan penemuan luar biasa terkait logam mulia ini. Semuanya berdampak besar terhadap komunitas keilmuan dan membuat kagum banyak orang di seluruh dunia.
Dari berbagai sumber, berikut 10 penemuan harta karun emas teratas di abad terakhir dikutip dari Greek Reporter, Kamis (5/10/2023):