Makan Daging Kambing Saat Hamil 3 Bulan
Trimester 1: Mual dan Muntah
Morning sickness sendiri biasanya sering dikaitkan dengan sensitivitas ibu hamil terhadap bau.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon estrogen tinggi selama masa kehamilan.
Indra penciuman ibu hamil akan lebih sensitif terhadap sesuatu yang beraroma kuat, termasuk cabai.
Morning sickness memang terjadi akibat peningkatan hormon, namun mengonsumsi makan pedas saat hamil dapat membuatnya menjadi lebih buruk.
Untuk itu, Moms sebaiknya menghindari makan pedas saat hamil trimester pertama atau sepanjang mual dan muntah masih terus dirasakan pada masa kehamilan.
Kondisi morning sickness bisa berkembang menjadi hiperemesis gravidarum atau mual muntah yang lebih parah.
Kondisi ini rentan mengakibatkan dehidrasi dan berat badan turun secara drastis.
Bila ibu hamil tidak mendapat penanganan intensif, hiperemesis gravidarum juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.
Alternatif makan pedas saat hamil, konsumsi makanan dan minuman yang berprotein, atau perbanyak minum teh atau jahe hangat.
Selain itu, tetap aktif bergerak agar gejala yang dirasakan dapat berangsur membaik.
Pastikan ikan tuna dimasak hingga matang atau dikalengkan
Ikan tuna harus dikalengkan atau dimasak hingga matang agar aman untuk Bunda konsumsi. Makan produk hewani mentah atau setengah matang, akan membuat Bunda berisiko terinfeksi listeria.
"Jika Anda tidak memiliki tuna kalengan, Anda harus selalu memasaknya untuk menghindari bakteri dan parasit yang dapat membuat Anda sakit," kata Bruce K. Young, MD, pemimpin dan inovator kebidanan dan ginekologi yang dikenal secara internasional.
Itulah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar tidak bingung saat mengonsumsi ikan tuna selama kehamilan. Bagaimana pun, ikan tuna adalah sumber nutrisi yang aman, bahkan banyak di antaranya dibutuhkan karena sangat penting selama kehamilan.
Untuk memaksimalkan manfaat makan ikan tuna sekaligus meminimalkan risikonya, Bunda yang sedang hamil dianjurkan untuk menghindari makan ikan tuna mentah. Bunda bisa mengonsumsi jenis tuna merkuri rendah dan ikan lainnya, sambil menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
Simak juga video tentang alasan ibu hamil tak boleh makan ikan mentah:
[Gambas:Video Haibunda]
Ibu hamil masih suka makan makanan pedas? Salah satu yang menjadi pertanyaan biasanya apakah aman? Begini reaksi janin saat ibu hamil makan pedas dan dampaknya.
Makan makanan pedas tidak akan membahayakan ibu hamil dan janinnya. Namun, tubuh masing-masing ibu hamil mungkin bereaksi berbeda dengan makanan pedas.
Dampak makanan pedas terhadap kehamilan
Meski banyak mengonsumsi makanan pedas tidak berbahaya bagi bayi, namun dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan pada ibu hamil seperti mulas, gangguan pencernaan, dan rasa tidak nyaman setelahnya.
Kebanyakan ibu hamil mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormonal dan tekanan dari rahim yang semakin membesar.
Selain itu, pada ibu hamil yang mengalami sakit maag dapat memperparah kondisinya dengan mengonsumsi makanan pedas. Jika seperti itu, sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu sakit maag.
Pada trimester pertama, mengonsumsi makanan pedas sepertinya tidak akan menimbulkan banyak masalah, meski bisa memperparah mual di pagi hari. Apabila ibu hamil mengalami masalah mual dan muntah sepanjang hari, makanan pedas bisa memperburuk keadaan.
Pada trimester kedua dan ketiga, mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan: sakit maag, karena rahim membesar, memaksa asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan, mual, diare, perut kembung, dan kembung. Hal ini dapat meningkatkan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Jika ibu hamil sebelumnya tidak terbiasa makan pedas, namun saat hamil jadi ngidam cabai, sebaiknya mulai perlahan. Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak atau sering setiap kali makan.
Selain itu, ibu hamil perlu memastikan selalu minum cukup air. Jika ingin makan makanan pedas, cobalah memilih bahan-bahan yang memenuhi standar kualitas, dan dengan mencuci tangan setelah menangani cabai dan makanan pedas.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saat hamil, Moms akan mengalami ngidam makanan tertentu, salah satunya makanan pedas. Moms mungkin khawatir, apakah makan pedas saat hamil memiliki dampak bagi kehamilan.
Dalam studi di Journal of Human Nutrition and Dietetics, disebutkan bahwa mengidam dan menghindari makanan dapat berfungsi sebagai motivator untuk meningkatkan dan/atau mengurangi asupan makanan tertentu.
Lalu, seperti apa dampak dari konsumsi makan pedas saat hamil?
Adakah porsi makanan pedas yang disarankan untuk bisa dikonsumsi?
Baca Juga: Mengulik 5 Fakta Seputar Ngidam saat Hamil yang Jarang Diketahui
Perhatikan jenis ikan tuna
Jenis atau jumlah ikan tuna tertentu bisa berbahaya bagi Si Kecil. Jadi, perhatikan jenis tuna apa yang Bunda makan serta berapa banyak yang Bunda konsumsi setiap minggunya.
Bunda yang sedang hamil dianjurkan untuk benar-benar menghindari tuna mata besar dan ikan merkuri lainnya, seperti ikan todak, hiu, marlin, orange roughy, king mackerel, dan tilefish. Ikan tuna mata besar tidak aman dikonsumsi selama kehamilan karena kandungan merkurinya yang tinggi.
Trimester 2: Mulas dan Gangguan Pencernaan
Trimester kedua kehamilan terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan.
Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar.
Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan.
Dilansir dari WebMD, mayoritas ibu hamil mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang sedang tumbuh.
Mulas memang cukup umum terjadi selama kehamilan dan sebagian besar dipicu oleh makanan pedas.
Ini akan semakin terasa saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua.
Sebab, saat itu janin tumbuh lebih besar, sehingga membuat asam lambung naik hingga kerongkongan.
Kondisi ini juga rentan membuat ibu hamil dehidrasi.
Padahal, selama hamil, Moms harus mencukupi cairan tubuh untuk kesehatan ibu dan janin.
Selain itu, bagi beberapa ibu hamil, makan pedas saat hamil dapat menyebabkan gejala alergi.
Jika pernah memiliki gejala alergi sebelum kehamilan, waktu hamil ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menghindari makanan tersebut.
Jika telah mendekati akhir kehamilan dan berpikir untuk memulai persalinan, mungkin beberapa orang...
Reaksi janin saat ibu hamil makan pedas
Ibu hamil yang mengonsumsi makanan pedas 100 persen aman untuk janinnya. Karena proses makan pedas tersebut tidak akan menyakiti bayinya.
“Tidak ada bahaya yang melekat pada makanan pedas bagi kesehatan ibu atau kesehatan dan perkembangan bayi,” jelas Jennifer Hanes MS, RDN, LD, ahli gizi terdaftar dan ahli diet berlisensi yang berbasis di Texas dilansir dari Verywellfamily.
Menurut Hanes, mengonsumsi makan pedas pada saat hamil meski aman juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Misalnya saja di awal kehamilan, jika ibu hamil penyuka makanan pedas dan mengalami gejala mual serta enggan makan. Jika ibu hamil tetap makan makanan pedas bisa memperparah mulas dan gangguan pencernaan.
Setiap kehamilan berbeda. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan tentang keadaan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan pedas saat hamil.
Dr. Cynthia Flynn, OB-GYN bersertifikat, juga mengatakan ibu hamil aman mengonsumsi makanan pedas sehingga tidak perlu mengkhawatirkan jika janin jadi mulas atau mual.
Flynn mengatakan jika ibu hamil bertanya-tanya seperti apa reaksi janin usai ibu hamil makan makanan pedas, menurutnya makanan yang ibu hamil makan tidak memengaruhi janin sama sekali.
“Sudah menjadi cerita nenek moyang bahwa makanan pedas akan membahayakan atau mengganggu bayi," kata Flynn dikutip dari Romper.
Ibu hamil bisa memperhatikan bagaimana janin bereaksi di dalam rahim. Janin bisa menari gembira saat ibu hamil memuaskan hasrat makannya dan itu cukup umum dan aman.
"Meskipun beberapa bayi tertidur setelah makan, bayi lainnya mungkin menjadi lebih aktif," kata Dr. Kathryn Wright, seorang OB-GYN.
Makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah, katanya, sehingga meningkatkan kadar gula darah bayi, yang mungkin membuat bayi lebih aktif. Jadi, jika makanan pedas yang Bunda konsumsi ini mengandung karbohidrat atau gula yang sangat tinggi, mungkin bumbu pedas itu sendiri tidak memengaruhi reaksi janin.
Sambal Goreng Hati Kentang/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma
Apakah ikan tuna bahayakan kehamilan?
Sebagian besar ahli kesehatan merekomendasikan agar Bunda terus memakan ikan tuna selama kehamilan. Namun, karena kandungan merkurinya, mereka memperingatkan wanita hamil untuk menghindari makan terlalu banyak.
Meskipun merupakan senyawa alami, sebagian besar merkuri yang ditemukan pada ikan merupakan hasil dari polusi industri, dan kadarnya pada ikan tampaknya meningkat setiap tahun. Semua ikan mengandung beberapa merkuri, tetapi semakin besar, semakin tua, dan lebih tinggi pada rantai makanan ikan, semakin banyak merkuri yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan ikan tuna ini, merupakan ikan predator yang dapat tumbuh besar dan semakin tua. Oleh karena itu, sebagian besar jenis mengakumulasi merkuri dalam jumlah yang signifikan di dalam dagingnya.
Asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan dapat membahayakan perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah, yang paling umum meliputi:
Dalam kasus yang parah, asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan terkadang mengakibatkan hilangnya penciuman, penglihatan, atau pendengaran Si Kecil, serta cacat lahir, kejang, koma, dan bahkan kematian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri pada awal kehamilan mungkin tidak berdampak negatif pada perilaku, perkembangan, atau fungsi otak anak, selama Bunda makan ikan selama kehamilan.
Ini menunjukkan bahwa, senyawa tertentu dalam ikan dapat mengimbangi efek negatif merkuri. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan yang kuat dapat dibuat. Kecuali, jika Bunda makan ikan tuna mentah karena harus dihindari untuk meminimalkan risiko infeksi Listeria monocytogenes, bakteri yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Beranda » BLOG » Gaya Hidup » Bolehkah Konsumsi Makanan Pedas Saat Hamil Muda?
Makanan pedas akan pengaruhi selera makan bayi?
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan, ibu hamil yang mengonsumsi makanan pedas bisa melebarkan selera makan bayi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa rasa dapat berpindah dari ibu ke cairan ketuban, jadi mengonsumsi banyak makanan berbumbu, manis, asin, atau pedas saat hamil dapat membentuk preferensi makanan bayi di kemudian hari.
Sedangkan dalam penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu selama kehamilan dapat mengubah cairan ketuban. Meski begitu, belum ada penelitian yang secara khusus mengamati asupan makanan pedas seperti dilansir Vinmec.
Jika tak berpengaruh ke janin, apa ada batasan aman ibu hamil boleh makan pedas? Menurut Flynn, ibu hamil tidak perlu membatasi asupan makanan pedas kecuali jika hal itu mengganggunya.
“Perhatikan perasaan Anda setelah makan sesuatu yang pedas dan putuskan apakah itu cocok untuk Anda," imbuhnya.
Jika ibu hamil merasa sakit, mungkin tidak perlu terlalu sering memakannya atau meminta versi hidangan yang lebih ringan.
Jika ibu hamil mengalami gangguan pencernaan dan mulas, mungkin perlu mencari cara lain untuk menyegarkan hidup hingga ibu hamil merasa lebih baik kembali.
Bolehkah Konsumsi Makanan Pedas Saat Hamil Muda?
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia
hamil muda makanan pedas
Berhasil menambah produk ke keranjang.
Ikan tuna dianggap sebagai sumber nutrisi yang bagus dan sangat penting selama kehamilan. Hal ini karena ikan tuna mengandung asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), dua lemak omega-3 ini rantai panjang yang memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil.
Meskipun begitu, ada sebagian besar jenis tuna yang mengandung merkuri tingkat tinggi, senyawa yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada Si Kecil. Untuk itu, Bunda akan sering diperingatkan untuk membatasi jumlah ikan tuna yang dimakan selama kehamilan.