Turnover Ke Indonesia
What Causes High Employee Turnover?
There are many reasons why employees leave a department or an organization, and while some reasons for turnover are negative, some turnover is expected and perfectly normal. What’s bad is when turnover happens for negative reasons or at an unexpected rate.
High turnover rates can indicate underlying issues within the company. In a recent SHRM report, 74% of employees said they left because of inadequate compensation in their current role.
Other common reasons for turnover include:
Understanding the causes of employee turnover can help businesses make the necessary changes to keep their workforce at the desired level. Due to the many variables affecting turnover, benchmarks for acceptable or ideal turnover vary. It’s important for organizations to take individual and industry-related factors into account as they pinpoint their target turnover rate, study the reasons behind voluntary and involuntary turnover, and make changes to impact the employee turnover rate for their own workforce.
Voluntary Turnover vs. Involuntary Turnover: What's the Difference?
Voluntary turnover is any instance in which an employee actively chooses to leave. This can happen because of better job opportunities elsewhere, conflict within the workplace, disengagement, and more. If you are calculating turnover within a single team or department, turnover doesn’t have to mean employees who leave the organization—just the group you’re analyzing.
Involuntary turnover is when an employer chooses to terminate an employee or remove them permanently from the group in question, possibly because of poor performance, toxic behavior, layoffs, or other reasons.
Step 1: Find Your Total Number of Employees
Nearly all types of employees should be included in the calculation; however, do not include temporary hires or employees who go on temporary leave in either factor of the equation. Incorporating temporary shifts in workforce numbers will skew your turnover rate higher than it really is.
Determine the period for which you want to calculate the turnover rate. Most companies calculate this annually or by quarter. Next, find both the average number of employees in that time period and the number of employees who left, regardless of whether or not their position has been filled yet.
For example, you may have an average of 140 employees throughout Q1 and 26 who left during that period, none of whom were seasonal workers or going on leave.
Perputaran omzet atau turnover
Piutang mewakili jumlah dana dari faktur pelanggan yang belum dibayar setiap saat. Dengan asumsi bahwa penjualan kredit adalah penjualan tidak segera dibayar tunai, rumus perputaran piutang adalah penjualan kredit dibagi dengan rata-rata piutang.
Rata-rata piutang usaha hanyalah rata-rata saldo piutang awal dan akhir untuk periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau tahun.
Rumus perputaran piutang memberi tahu kita seberapa cepat kita mengumpulkan pembayaran, dibandingkan dengan penjualan kredit.
Jika penjualan kredit untuk bulan tersebut berjumlah US$300.000 dan saldo piutang dagang adalah US$50.000, maka tingkat omzet atau turnover adalah enam. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan penjualan, meminimalkan saldo piutang, dan menghasilkan tingkat perputaran yang besar.
Labor Turnover Statistics: What Is Considered a High Turnover Rate?
While the exact threshold for what is considered a high turnover rate varies depending on the industry and region, LinkedIn data suggests that the average turnover rate across industries and sectors is 10.6%. If your turnover is higher than this rate, it could suggest you have a higher-than-average departure of employees.
Turnover rates can also be affected by larger economic forces, like a recession or the recent COVID-19 pandemic. According to Bureau of Labor Statistics data, turnover rates reached a decade high during the Great Resignation from the end of 2021 and into 2022. Since then, turnover rates have normalized.
It's important to note that high turnover can also be relative to industry standards. For example, certain sectors, like hospitality or retail, may naturally experience higher turnover rates because of seasonal demands or the availability of temporary employment. Therefore, it is crucial to consider industry-specific norms and compare the turnover rate within the context of similar businesses to determine whether it is high or falls within an expected range.
While numbers can vary depending on the source, according to LinkedIn, industries with higher-than-average turnover include:
How to Calculate Employee Turnover Rate
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
For companies, telecommuting expands the talent pool, reduces the spread of illness, reduces costs including real-estate footprint, increases productivity, reduces their carbon footprint and energy usage, offers a means of complying with the Americans with Disabilities Act of 1990 (ADA) and possibly earning a tax credit, if they're American, reduces turnover and absenteeism, improves employee morale, enhances continuity-of-operations strategies, improves their ability to handle business across multiple time zones, and augments their cultural adaptability.
Namun, untuk perusahaan, telecommuting bisa memperluas dan mengembangkan bakat karyawan, mengurangi atau menghambat penyebaran penyakit, mereduksi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi jejak keluaran karbon dan penggunaan energi, serta menawarkan metode yang terjangkau untuk melaksanakan Americans with Disabilities Act (ADA) tahun 1990, mengurangi pergantian dan absensi, memperbaiki moral karyawan, menawarkan kesinambungan operasionalisasi strategi, meningkatkan kemampuan karyawan untuk menangani pekerjaan melewati batas waktu, dan menguatkan kemampuan adaptasi budaya karyawan.
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 446 0 R/ViewerPreferences 447 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœí=k�ÛF’ß ø?ðËÔa†Ã~ð,gÇvboì�µ'ÉÉ~àŒ8’, ¥•Dût¿þªª¤ÄnÛ‘ÜâÄÙMvUu½«š¾z¶Ý/îË»}ð§?]=ÛïË»y5 ~»ºYoþqusØTW×ålQ—ûź¾úÐÜîñÖ�U9¶þsðüÅ÷Á?Ÿ>‰£ÿËóŒq�I$x�K<ØVOŸüúŸAýôÉó›§O®^±€±(–ÁÍýÓ'8;XÀ“"b"ÈŠ¼y€y?|È‚Ù^Ìè*×W?<}ò[ø¦ÙN.EX—ÆÂÕäR†ÁóŤwõb"Ã]0-ëàǪ‡Û²žM˜›º¬/‚—Ó áŸØÁŸià¬7Íj’ÀÝ7ož>y `þíé“Ð’I%y-ÂF#q9Âz2¾å^LXV;¤P¥š0n �9’„‹Hr(Á#×6^dQdÊE”õaûe½ X|¼[Gò ¿^#Í> £|xìÜ*‡§˜Œóˆ>¨Fà¸U0ßz±•± ‰~e™FÌ»ò˜Ê"ʤo=µ¹vcï6ä ñ‚0<ÊIG<õnnžý}4‰w/y†Ä/ß~\y¬Ôóõ~¿~ðªWëõþ±†Š;uGC%òˆç'Hðnɳàæî·PägÑ×µ²ˆEÄçÊç“7¸ºF¾ýþõ‹ ~µDÀä)Ì EÉKÒ(ïóÄ JÞÏ wïQøþŠW¿¼ƒôþ,ÚIœ%Q\øàx,ñ¾´^%™o½kÀöüÿ1~†�r�¿nÀè$ášAF§ ©4ö×_uð�ד,|‡¿^ é�~/?¼†'Ÿ Ž‹$¼¨œ�®ÇKìq¼$üÏÒœTš¨IOy[M.y8=Ï'iØL'ü½3I‘FEz¼«¼ˆò ÷¡¯SŸœKú¾²I”2ÊgómA˜Šn¸‡ÆÍø�¼mr çÁ³ ËÂdÃÛjcçyÐ’&¢˜yHÎG ¹ ÉÍ2†§¸à,JßzÆ 'ƒ&•Á{�ñrŽ~)Ý øçóänîA#N àñÌCq6ýëeQ,<ë}MÙðÇ)›$½ð …-áyÿq�'Ä1!èΊ¨pù\’›q®ÒI‚âdÕ,iciU—K�òrž ¡�çö²ß,’Ö 8¯�«àÙ‡@#ÓìZ=Q:ÎØoKxš~.T �©>ž|1(š
Perputaran persediaan
Rumus turnover persediaan, yang dinyatakan sebagai harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold) dibagi dengan persediaan rata-rata, mirip dengan rumus piutang.
Saat kita menjual inventaris, saldo dipindahkan ke biaya penjualan yang merupakan akun pengeluaran. Tujuannya sebagai pemilik bisnis adalah untuk memaksimalkan jumlah persediaan yang terjual sekaligus meminimalkan persediaan yang ada.
Sebagai contoh, jika biaya penjualan untuk bulan itu berjumlah US$400.000 dan kita memiliki persediaan US$100.000, tingkat turnover adalah empat. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menjual seluruh inventarisnya empat kali setiap tahun.
Omzet persediaan atau turnover persediaan juga dikenal sebagai perputaran penjualan. Ini membantu investor menentukan tingkat risiko yang akan mereka hadapi jika memberikan modal operasi kepada suatu perusahaan.
Misalnya, perusahaan dengan inventaris US$5 juta yang membutuhkan waktu tujuh bulan untuk dijual akan dianggap kurang menguntungkan. Ini jika dibandingkan perusahaan dengan inventaris US$2 juta yang dijual dalam dua bulan.
Baca juga: Apa Itu Margin Kontribusi?
Turnover atau omzet adalah istilah yang juga digunakan untuk investasi.
Asumsikan bahwa reksadana memiliki US$100 juta aset yang dikelola, dan manajer portofolio menjual US$20 juta sekuritas selama tahun tersebut. Maka, tingkat omzet adalah US$ 20juta dibagi US$100 juta, atau 20%. Rasio portfolio turnover 20% dapat diartikan sebagai nilai perdagangan mewakili seperlima dari aset di reksadana.
Portofolio yang dikelola secara aktif harus memiliki tingkat perputaran yang lebih tinggi. Sementara portofolio yang dikelola secara pasif mungkin memiliki perdagangan yang lebih sedikit sepanjang tahun.
Jadi, portofolio yang dikelola secara aktif akan menghasilkan lebih banyak biaya perdagangan, yang mengurangi tingkat pengembalian portofolio. Reksadana dengan turnover berlebihan akan dianggap memiliki kualitas rendah.
Step 2: Divide and Multiply
Divide the number of employees who left (26) by the average number of employees (140). Then, multiply the result by 100 to get the turnover rate.
For example, the equation would be: (26/140) * 100 = 18.57. The turnover rate is 18.57%
This number indicates that approximately 18.6% of the employees left the company during this quarter.
Turnover atau omzet adalah konsep akuntansi yang menghitung seberapa cepat bisnis melakukan operasinya. Paling sering, omzet digunakan untuk memahami seberapa cepat perusahaan mengumpulkan uang tunai dari piutang atau seberapa cepat perusahaan menjual inventarisnya.
Dalam investasi, omzet didefinisikan sebagai persentase portofolio yang terjual pada bulan atau tahun tertentu. Tingkat perputaran cepat menghasilkan lebih banyak komisi untuk perdagangan yang ditempatkan oleh broker.
Overall turnover atau “omzet keseluruhan” adalah sinonim untuk total pendapatan perusahaan. Hal ini biasa digunakan di Eropa dan Asia.
Dua dari aset terbesar yang dimiliki oleh bisnis adalah piutang dan inventaris. Kedua aset ini membutuhkan investasi tunai yang besar, dan penting untuk mengukur seberapa cepat bisnis mengumpulkan uang tunai.
Rasio turnover menghitung seberapa cepat bisnis mengumpulkan uang tunai dan piutang serta investasi inventarisnya. Rasio ini digunakan oleh analis fundamental dan investor untuk menentukan apakah suatu perusahaan dianggap sebagai investasi yang baik.
Baca juga: Apa Itu Break Even Analysis?